Banyak yang mengatakan babhwa Islam sangatlah agama yang kaku karena melarang yang bukan mukhrim misalnya untuk bersentuhan. Memang benar, namun itu semua demi kebaikan orang tersebut dan seseorang yang ingin ia sentuh. Karena syetan tahu bagaimana cara untuk menyesatkan dua orang yang bukan mukhrimnya, maka yang harus dilakukan adalah dengan menghindari sentuhan tersebut demi menghalau syetan berbuat yang tak baik pada seseorang tersebut.
Akan tetapi, ternyata dalam Islam ada beberapa sentuhan yang memiliki pahala besar dilakukan. Lho kok bisa? Sentuhan tersebut tak hanya sebagai simbol perhatian dan kasih sayang, namun juga bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Inilah sentuhan yang berikan pahala besar dalam islam, dilansir dari berbagai sumber.
Berjabat Tangan dengan Sesama Muslim
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa, “Tidaklah dua orang Muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka sebelum mereka berpisah.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dengan saling berjabat tangan dengan sesama muslim yang mahrom tentu akan memberikan pahala dan manfaat. Selain memanjangkan silaturahim, dengan berjabat tangan juga akan mempererat ukhuwah serta menggugurkan doa secara tidak langsung.
Sentuhan mesra suami kepada istrinya
Terakhir adalah sentuhan halal suami kepada istrinya. Sentuhan suami kepada sang istri tersebut dapat menjadi bukti kasih sayang diantara keharmonisan hidup berumah tangga. Meski terlihat sepele, sentuhan-sentuhan tersebut ternyata memberikan banyak manfaat dan pahala yang besar dalam islam.
Usapan dan ciuman orang tua pada anaknya
“Barang siapa yang tidak menyayangi anak, maka ia tidak akan disayangi (Allah).” (HR Bukhari dan Muslim).
Tentu saja, anak adalah titipan Allah SWT kepada para orang tua. Dengan mencium dan mengusap buah hati, tentu akan menjadi salah satu ciri orang tua dalam menyampaikan rasa cinta dan kasih sayangnya.
Menyentuh dan mengusap kepala seorang anak yatim piatu
Allah berfirman, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS al-Maun: 1-3).
Dengan menyayangi dan menyantuni anak yatim, maka setiap sentuhan dan mengusap kepalanya memberikan pahala yang mengalir. Kasih sayang dan bantuan yang diberikan pada mereka hendaknya dengan sepenuh hati dan atas niat membantu yatim piatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar