Salah satu penyakit masyarakat yang sudah menjalar dan sulit untuk dihilangkan adalah membicarakan kejelekan orang lain di belakang atau biasa yang disebut dengan ghibah. Penyakit ini tak hanya menyasar kaum wanita, namun para pria pun sudah ikut terbawa. Terlebih dengan kemudahan mengakses media sosial saat ini.
Jadi Objek Omongan Jelek Di Belakang, Bersyukurlah Karena Kamu Akan Dapatkan 5 Keuntungan Ini
Tentu orang yang dibicarakan atau dighibahi akan merasa kesal dan marah ketika mengetahui bahwa dirinya sedang dibicarakan keburukannya oleh orang lain. Namun janganlah langsung meluapkan emosi dahulu dan sebaiknya tenangkanlah hati. Justru bersyukurlah karena kamu akan memperoleh beberapa keuntungan berikut.
1. Bisa Dapatkan Pahala Tanpa Harus Beramal
Sudah diketahui bahwa membicarakan orang lain berarti sama dengan memberikan pahala kepada yang dibicarakan. Dengan begitu untuk kamu yang keburukannya sedang dibicarakan bisa dapat pahala tanpa harus beramal.
2. Kekurangan Saja Dibicarakan Oleh Orang Lain, Apalagi Jika Membuat Kebaikan
Seseorang yang membicarakan keburukan kamu berarti adalah orang yang perhatian dengan apa yang kamu lakukan. Jika keburukan saja mampu mereka bicarakan, apalagi jika kamu berbuat kebaikan. Karenanya lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin.
3. Bisa Mengurangi Dosa
Ketika pahala orang yang mengghibah telah habis, maka selanjutnya justru dosa kamu yang akan dicabut dan diberikan kepada orang tersebut. Dengan demikian dosamu menjadi berkurang.
4. Ghibah Hanya Sebuah Kata-Kata Saja
Ghibah hanyalah sebuah kata-kata dan tidak akan berpengaruh terhadap kehidupanmu. Jadi tetaplah beramal baik dan jadilah diri sendiri.
5. Orang Yang Berghibah Hidupnya Lebih Sengsara
Janganlah kamu terus mengeluh karena dibicarakan keburukannya oleh orang lain. Justru merekalah yang hidupnya susah karena menghabiskan waktunya untuk memikirkan keburukan atau kesuksesanmu. Bahkan mereka tidak akan tidur nyenyak gara-gara mendengar kesuksesanmu.
Meski demikian janganlah berbangga dengan keburukan yang akan didapat oleh orang yang pengghibah dan akan lebih jika mendoakan agar mereka berhenti membicarakan keburukan.
Dalam sebuah hadist riwayat Muslim, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”
Para sahabat menjawab,
”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”
Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar