Figur ayah biasanya identik dengan karakter yang protektif.
Apalagi pada anak perempuan.
Para ayah akan memberikan perhatian ekstra untuk putrinya.
ilustrasi |
Tak asal protektif, ayah yang pintar akan memberikan kepercayaan dan kebebasan pada anaknya untuk menentukan keputusan.
Kesalahan menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan.
Untuk itulah, ayah harus terus memberi pelajaran agar anaknya bisa jadi lebih baik.
Seperti yang dilakukan oleh sosok ayah ini.
Ia membagikan kisahnya di laman Reddit, menceritakan kejadian tak terduga yang terjadi antara putrinya yang berusia 17 tahun dan sang pacar.
Suatu pagi, ia bangun tidur seperti biasa.
Namun, dia menemukan pemandangan yang cukup mengagetkan.
Ia melihat putrinya dan sang pacar dalam keadaan tanpa busana sedang tidur di sofa, melansir Reddit.
Anehnya, pria tersebut tidak marah atau pun berteriak memberikan ancaman.
Ia malah diam-diam membuat sarapan.
Setelah selesai, dia kembali ke kamar untuk membangunkan istri dan kedua anaknya yang lain.
Dia meminta mereka untuk turun pelan-pelan tanpa suara.
Mereka berempat sudah duduk di meja makan yang hanya berjarak 6 meter dari tempat sang putri dan pacarnya tidur.
Tiba-tiba, dengan aksen Rusia yang kental, sang ayah berteriak.
“ANAK MUDA! Sarapan sudah siap!”
Kaget mendengar suara teriakan, pasangan muda tersebut melompat dari sofa dan segera berpakaian.
Lagi-lagi tak marah, sang ayah malah meminta sang pemuda untuk ikut sarapan.
Sang ayah melihat remaja tersebut dengan seksama.
Ia menepuk bahu si pemuda sambil menggelengkan kepalanya.
“Teman, aku ingin bertanya 1 pertanyaan padamu. Jawaban yang kamu berikan sangat penting… untukmu sendiri,” kata sang ayah memulai pembicaraan.
“Apakah kamu suka kucing?”
Sang ayah ternyata tak marah.
Ia memberikan pertanyaan tersebut sebagai lelucon agar si pemuda tak ketakutan.
Ternyata, putrinya dan sang pacar telah berpacaran selama sebulan sebelum insiden tidur telanjang terjadi.
Pemuda tersebut terlihat tidak sekolah, tapi sangat sopan.
Dia menjemput sang putri setiap pagi naik sepeda dan mengantarkannya ke sekolah.
Mereka juga mengerjakan PR bersama di sore hari.
Remaja laki-laki tersebut bisa menjaga anak perempuannya.
Dia juga baik terhadap adik dan ibu pacarnya.
Dia menunjukkan cinta dan usahanya untuk pacarnya.
Setelah 8 bulan berkencan, anak laki-lakinya memberi informasi yang tak terduga.
Ternyata, pacar putrinya adalah seorang tuna wisma.
Ayahnya yang suka melakukan tindak kekerasan telah bunuh diri saat ia berusia 15 tahun.
Ibunya yang mengalami depresi juga telah menelantarkannya.
Atas informasi yang telah dikumpulkan sang putra, ayah tersebut tahu fakta-fakta lain yang tak terduga.
Pacar putrinya selama ini tidur di kursi taman, hotel murah atau dengan “teman-temannya”.
Dia biasa bekerja sebagai tukang bangunan agar bisa makan.
Meskipun para tetangga kadang memberi makan, ia lebih sering kelaparan.
Walaupun mengalami hal yang berat dalam hidup, remaja tersebut tak merasa sedih.
Seusai mengerjakan PR dengan pacarnya, dia selalu pulang dengan senyuman.
Akhrinya, pada malam itu, sang ayah menunggu pacar anaknya untuk memberikan kunci rumah.
Dia diperbolehkan tinggal dan harus mematuhi segala peraturan dan kewajiban yang sudah dibuat.
Akhirnya sang remaja bisa lulus sekolah dan menjadi wirausahawan.
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2000.
17 Tahun kemudian, remaja tuna wisma tersebut telah menikahi perempuan yang dipacari sejak sekolah.
Kini mereka menjalankan bisnis bersama dan sudah dikaruniai 3 orang anak.
Sumber: tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar